Semenjak kehadiran para market leader di industri Minuman RTD (Ready To Drink) dengan olahan kopi di Indonesia, banyak orang yang tertarik untuk masuk ke industri kopi dengan membuka coffee shop miliknya sendiri. Padahal, potensi industri kopi di Indonesia sebagai salah satu produsen biji kopi terbesar di dunia tidak hanya terletak pada minuman RTD.
Maka dari itu, kali ini Toffin akan membahas tuntas seputar biji kopi mulai dari pangsa pasar industri kopi di Indonesia, ragam jenis, rasa, dan juga peluang bisnis yang bisa jadi alternatif bagi para pebisnis yang ingin terjun di industri kopi.
1. Mengenal Pasar Kopi Indonesia
A. Pertumbuhan Produksi Biji Kopi di Indonesia
Meski tidak bisa dijuluki sebagai negara kopi, Indonesia merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia.
Hal tersebut dapat dilihat dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukan total produksi kopi di Indonesia yang mencapai 774,6 ribu ton pada tahun 2021 lalu.
Bahkan pada tahun 2020 lalu, International Coffee Organization juga mencatat, Indonesia berhasil memproduksi biji kopi sebanyak 12,1 juta kantong berukuran 60 kilogram pada 2020 lalu. Menjadikan Indonesia sebagai negara dengan produksi kopi terbesar keempat setelah kolombia sebanyak 14,3 juta kantong berukuran 60 kilogram.


B. Segmentasi Konsumen Kopi Indonesia
Mengetahui lingkup Serviceable Available Market (SAM) dari suatu industri akan sangat membantu pebisnis dalam menentukan model bisnis.
Maka dari itu, pebisnis yang ingin masuk ke industri kopi setidaknya mengetahui segmentasi konsumen kopi di indonesia.
Berikut merupakan gambaran mengenai demografi konsumen kopi di Indonesia.
Konsumen Kopi Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh JAKPAT pada tahun 2021, mayoritas konsumen kopi di Indonesia adalah wanita, dengan persentase 55,6%. Sementara itu, persentase pria yang mengkonsumsi kopi adalah 44,4%.


Konsumen Kopi Berdasarkan Usia
Konsumen kopi di Indonesia terdiri dari berbagai rentang usia. Menurut survei JAKPAT, pada tahun 2021, konsumen kopi paling banyak berada di rentang usia 20-30 tahun, dengan persentase 50,3%. Sementara itu, konsumen kopi berusia 31-40 tahun sebesar 27,7%, dan konsumen kopi berusia di atas 40 tahun sebesar 21,9%.


Konsumen Kopi Berdasarkan Demografi
Kebanyakan konsumen kopi di Indonesia berada di wilayah perkotaan. Menurut survei JAKPAT, pada tahun 2021, konsumen kopi terbanyak berasal dari Jakarta, dengan persentase 32,9%. Sementara itu, konsumen kopi dari Surabaya sebesar 12,2%, Bandung sebesar 9,9%, Yogyakarta sebesar 8,8%, dan Bali sebesar 4,4%.


Konsumen Kopi Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan juga merupakan faktor penting dalam profil konsumen kopi di Indonesia. Menurut survei JAKPAT, pada tahun 2021, sebagian besar konsumen kopi di Indonesia berpendidikan sarjana, dengan persentase 47,8%. Sementara itu, konsumen kopi yang berpendidikan diploma atau sarjana muda sebesar 35,1%, dan konsumen kopi yang berpendidikan pasca sarjana sebesar 17,1%.


Konsumen Kopi Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan juga dapat mempengaruhi profil konsumen kopi di Indonesia. Menurut survei JAKPAT, pada tahun 2021, mayoritas konsumen kopi di Indonesia adalah pekerja kantoran, dengan persentase 46,6%. Sementara itu, persentase konsumen kopi yang bekerja sebagai mahasiswa/sekolah sebesar 26,9%, dan persentase konsumen kopi yang bekerja sebagai wiraswasta atau pekerja lepas sebesar 26,5%.


2. Ragam Jenis dan Rasa Biji Kopi
Indonesia adalah salah satu produsen biji kopi terbesar di dunia dengan kualitas biji kopi yang sangat baik. Berbagai jenis biji kopi yang tumbuh di Indonesia telah dikenal di seluruh dunia karena kualitasnya yang tinggi dan rasa yang unik. Berikut adalah beberapa jenis biji kopi yang tumbuh di Indonesia dan tingkat produksinya.
A. Arabika
Arabika adalah jenis biji kopi yang tumbuh di dataran tinggi di Indonesia. Bijinya kecil, berbentuk oval, dan berwarna hijau kebiruan. Biji kopi Arabika memiliki rasa yang kaya dan kompleks dengan tingkat keasaman yang tinggi. Beberapa varietas Arabika yang populer di Indonesia termasuk Gayo, Mandailing, Toraja, dan Sidikalang.
Menurut data yang diterbitkan oleh International Coffee Organization pada tahun 2021, produksi biji kopi Arabika di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 8,4 juta kuintal.


B. Robusta
Robusta adalah jenis biji kopi yang tumbuh di dataran rendah di Indonesia. Bijinya lebih besar dari biji Arabika, berbentuk bulat, dan berwarna hijau. Rasa kopi Robusta cenderung lebih kuat dan pahit dengan tingkat keasaman yang rendah. Beberapa varietas Robusta yang populer di Indonesia termasuk Lampung, Java, dan Bali.
Menurut data yang diterbitkan oleh International Coffee Organization pada tahun 2021, produksi biji kopi Robusta di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 12,7 juta kuintal.


C. Liberika
Liberika adalah jenis biji kopi yang tumbuh di Indonesia dengan produksi yang relatif kecil. Biji kopi Liberika lebih besar dari biji kopi Arabika dan Robusta, berbentuk bulat, dan berwarna hijau kebiruan. Rasa biji kopi Liberika cenderung lebih kuat dan pahit dengan tingkat keasaman yang rendah. Liberika biasanya digunakan sebagai campuran atau dicampur dengan biji kopi Arabika atau Robusta.
Meskipun produksinya tidak sebanyak Arabika dan Robusta, tetapi biji kopi Liberika tetap menjadi pilihan bagi beberapa petani kopi di Indonesia. Menurut data yang diterbitkan oleh International Coffee Organization pada tahun 2021, produksi biji kopi Liberika di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 10 ribu kuintal.
D. Excelsa
Excelsa adalah jenis kopi yang tumbuh di Indonesia dengan produksi yang lebih rendah dibandingkan Arabika dan Robusta. Bijinya berukuran besar, berbentuk oval, dan berwarna kuning kehijauan. Rasa kopi Excelsa cenderung lebih kuat dan pahit dengan tingkat keasaman yang rendah. Excelsa biasanya digunakan sebagai campuran atau dicampur dengan kopi Arabika atau Robusta.
Menurut data yang diterbitkan oleh International Coffee Organization pada tahun 2021, produksi kopi Excelsa di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 11 ribu kuintal.
3. Peluang Bisnis Biji Kopi
Bisnis biji kopi masih sangat underrated jika dibandingkan dengan bisnis kopi RTD yang sudah viral. Namun, underrated bukan berarti undervalue. Justru hal ini dapat menjadi indikasi bahwa salah satu niche di industri kopi ini masih memiliki peluang yang besar.
Berikut beberapa rekomendasi bisnis yang dapat menjadi alternatif untuk memulai karir anda di industri kopi.
A. Coffee Roastery
Jika coffee shop merupakan bisnis yang berfokus kepada transaksi langsung dengan customer (B2C), maka coffee roastery berbentuk business to business (B2B) atau bisnis yang berfokus kepada pemilik bisnis .
Bisnis coffee roastery dilakukan dengan membeli kopi green bean atau kopi mentah ke petani lokal, lalu diolah dengan melakukan 2 kali proses pemanggangan. Pemanggangan pertama dilakukan dengan suhu rendah sampai kopi menguning, kemudian suhu dinaikan pada saat proses pemanggangan kedua sampai dengan mendapatkan level pemanggangan yang diinginkan.
Bisnis coffee roastery bisa menjadi salah satu opsi untuk anda yang ingin memulai bisnis di industri kopi. Karena selain memiliki margin yang sehat, market dari bisnis ini masih tergolong sebagai blue ocean karena kompetitor nya tidak sebanyak model bisnis lain.


B. Berjualan Bubuk & Biji Kopi
Seiring dengan pertumbuhan kedai kopi dan penyedia minuman ready-to-drink lainnya, kebutuhan akan bahan baku kopi pasti akan ikut mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, menjadi penyedia bahan baku untuk kedai kopi juga bisa menjadi opsi yang memiliki peluang yang cukup menjanjikan untuk anda yang baru masuk di industri kopi.
Berbisnis bahan baku sangat menjanjikan bagi anda yang masih pemula di industri kopi. Karena selain target pasar yang sudah jelas, menjual bahan baku dapat dijual secara online dan bahkan dapat dimulai tanpa modal dengan sistem dropship.


C. Kerajinan Biji Kopi
Selain menjadi minuman yang enak, biji kopi bisa juga menjadi berbagai macam kerajinan yang dapat menjadi peluang usaha baru bagi anda yang tertarik berbisnis kopi.
Seperti Yudhi sang founder dari Kopi Kreatif yang menjual berbagai macam kerajinan yang dibuat dari olahan biji kopi yang tak layak konsumsi.
Dari biji kopi tersebut, ia dapat membuat berbagai macam produk kerajinan. Mulai dari kalung, gelang, tasbih, dsb. Dari biji tak layak konsumsi yang ia beli dengan harga Rp. 20 ribu sampai Rp. 27,5 ribu, ia dapat membuat kerajinan yang ia jual dengan kisaran harga Rp. 20 ribu sampai Rp. 200 ribu per produk.


Mulai Bisnis di Industri Kopi
Sekarang Anda sudah tahu bahwa bisnis di industri kopi itu bukan hanya tentang minuman. Namun masih ada banyak sekali peluang yang bisa Anda temukan.
Namun jika Anda masih bingung bagaimana untuk mulai berbisnis di industri kopi, Toffin Indonesia dapat membantu Anda untuk mewujudkan mimpi tersebut. Yukk mulai bisnis kopi impian Anda bersama Toffin!