Bulan Ramadhan menjadi salah satu momen yang paling dinanti para umat muslim di seluruh dunia. Ini adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dan bercengkrama dengan teman serta keluarga. Tak jarang mereka meghabiskan waktu di luar rumah demi menikmati waktu dengan orang terkasih. Sayangnya di masa pandemi kegiatan ini kini berkurang, apalagi dengan adanya himbauan untuk selalu berada di rumah. Ini tentu memberikan tantangan dalam menjalankan bisnis, bagi para pebisnis, yang biasanya mendulang cuan di masa Ramadhan.
Untuk itu, para pemilik bisnis khususnya Food and Beverage harus pintar-pintar mengambil langkah agar tetap bisa menghasilkan untung di masa pandemi. Berikut kami rangkum berbagai strategi dari ebook Moka Ramadan 2020: Antisipasi Bisnis di Tengah Krisis Akibat Corona.
Jam Transaksi Tertinggi
Pada masa sebelum Ramadhan jam makan siang 12.00-13.00 dan makan malam 19.00-20.00 menjadi waktu yang dipadati pengunjung. Selama puasa, penjualan di jam makan siang menurun sementara peningkatan transaksi naik di jam 17.00. Hal ini karena banyak customer sudah mulai menyiapkan diri untuk buka puasa.
Potensi Menu Sahur
Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk memasak makan sahur, untuk itu mereka memanfaatkan jasa ride hailing atau makan di luar. Hal ini bisa dilihat dengan peningkatan transaksi di outlet F&B sebanyak 8% di jam 02.00-05.00. Sementara itu 5.6% pendapatan yang diterima outlet F&B terjadi pada jam yang sama. Ada sekitar 658 transaksi yang terjadi per outlet per jam, sehingga para pelaku bisnis diharapkan sudah mulai beroperasi di waktu tersebut.
Untuk sahur, customer biasanya lebih memilih makanan siap saji karena cepat dan simple. Ayam geprek, ayam, goreng, ayam panggang yang tidak atau dikombinasikan dengan nasi menjadi makanan favorit untuk sahur. Bagi para pebisnis F&B hal ini cukup menguntungkan, selain menunya mudah diolah dengan harganya juga masih terjangkau. Menjual makanan cepat saji dengan paket bundling dalam berbagai kreasi rasa dan menu biasanya akan lebih dilirik customer.
Sementara itu teh, teh tarik, air mineral, es kopi susu dan soft drink menjadi minuman yang paling diminati. Sayangnya, transaksi ini tidak sebanyak makanan, untuk itu mengatasinya bisa dengan promo, paket bundling makanan dan minuman atau memberikan potongan harga.
Menurut Moka rata-rata transaksi di waktu sahur tercatat mencapai 5 item. Ini berarti pelaku bisnis hanya perlu menyiapkan 25% menu selama sahur di bulan puasa. Missal dari 20 daftar makanan, pelaku bisnis hanya perlu menyiapkan 5 menu terlaris yang untuk menarik customer.
Potensi Menu Buka Puasa
Sementara itu di momen buka puasa, jam 17.00-18.00 terjadi peningkatan transaksi untuk makanan berat. Untuk coffee shop mengalami peningkatan transaksi di pukul 20.00 dengan 125 transaksi per outlet per bulan. Di jam-jam ini, makanan berat seperti salted egg chicken, olahan daging sapi, dan ayam geprek. Sementara itu teh, green tea, thai tea, kopi susu dan air mineral menjadi juara dikategori minuman. Jus jeruk diperkirakan akan menjadi minuman yang di cari di tahun ini.
Bagi para pemilik bisnis coffee shop dan cafe disarankan untuk berkreasi dengan menu-menu ringan seperti takjil untuk berbuka puasa. Selain untuk meningkatkan kunjungan, strategi diharapkan bisa meningkatkan awareness masyarakat terhadap bisnis coffee shop yang dikelola.
Biasanya di awal minggu Ramadhan, bisnis F&B akan mengalami kenaikan transaksi terutama di jam 17.00-18.00. Ini kemudian akan naik mencapai 45 transaksi per outlet pada minggu terakhir di bulan Ramadhan. Menjelang Hari Raya Idul Fitri, customer masih tetap mengandalkan order makanan dari tempat makan. Jika sebelum pandemi masyarakat masih menikmati kunjungan ke tempar makan, maka kini mereka lebih suka melakukan pemesanan secara online atau take away.
Strategi Promosi
Banyak pemilik bisnis yang mengandalkan promo untuk menaikan penjualan di bulan puasa. Pada kenyataanya, dari seluruh penjualan selama Ramadhan, hanya 8% yang berasal dari promo. Meski tidak berpengaruh besar pada penjualan, promo bisa dimanfaatkan sebagai upaya pengenalan brand kepada customer.
Biasanya produk promo akan laku terjual di hari kerja dibandingkan weekend, biasanya di luar jam sahur atau buka puasa bisnis F&B akan mengalami penurunan. Untuk itu, menaikan promosi di waktu ini dengan menyasar target konsumen yang tidak berpuasa bisa menjadi pilihan.
Pastikan juga bisnismu sudah terdaftar di berbagai ride hailing dan e-commerce yang melayani F&B. Selain membuat promo mandiri, disarankan juga bekerjasama dengan platform tersebut, agar lebih leluasa dalam memberikan pelayanan kepada customer.
Aplikasikan tips dan trik ini pada bisnismu di bulan Ramadhan nanti agar semakin cuan!
Diolah dari berbagai sumber
Informasi lebih lanjut bisa mengubungi Public Relations Toffin Indonesia di email auliaharyadi@toffin.id