Alih Profesi Dari Karyawan Jadi Entrepreneur? Berikut Tipsnya!

Di tahun 2018, Indonesia mencatat ada 8,06 juta entrepreneur atau sekitar 3,1% dari total populasi penduduk, angka ini diperkirakan akan terus naik. Apalagi saat ini banyak karyawan yang merangkap sebagai entrepreneur. Bahkan banyak yang berminat untuk alih profesi menjadi full time entrepreneur.

Di saat bisnis berkembang, barulah mereka memilih untuk tetap melanjutkan usaha atau tetap menjadi karyawan. Setiap pilihan tentunya memiliki konsekuensi sendiri-sendiri. Bagi kamu yang ingin mengubah haluan dan menjadi entrepreneur, kami ada tips yang bisa dipersiapkan sebelum memulai bisnis.

Berikut Tips Untuk Alih Profesi Menjadi Entrepreneur

1. Mengubah Mindset

Memasuki dunia entrepreneur berarti siap memasuki zona ketidakpastian dan berubah dari risk avoider menjadi seorang risk taker. Dari yang biasa menerima gaji bulanan & hidup dalam zona nyaman menjadi seorang pemimpin dengan berbagai tantangan.

Untuk itu mengubah mindset dan menyiapkan mental menjadi penting. Perubahan-perubahan ini harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan agar siap dengan segala konsekuensinya. Jika memang masih belum siap, maka buat opsi lain yang lebih cocok dengan keadaan saat ini.

2. Siap Modal & Dana Darurat

keuangan yang mapan menjadi dasar yang penting. Pastikan bahwa kamu memiliki modal usaha dan dana darurat yang mencukupi untuk kebutuhan bisnis. Jangan hanya mengandalkan pinjaman bank dan investor. Tentunya agar keuangan tetap sehat, terutama di masa-masa awal.

Pelaku usaha wajib realistis dalam menjalani usaha dan berdasar pada angka yang masuk, bukan ideologi semata. Jika bisnis mengalami kendala atau berjalan tidak sesuai ekspektasi maka dana darurat bisa menjadi penyelamat.

3. Strategi Matang

Jika saat menjadi karyawan hanya perlu mengikuti atasan, kini seorang entrepreneur harus memiliki konsep dan strategi yang matang. Visi jangka pendek dan panjang juga wajib ditentukan sehingga bisa menggali potensi dan peluang yang ada di sekitarnya.

Lakukan riset yang matang sebelum memulai lalu evaluasi setiap langkah dan strategi yang dibuat. Persiapan matang akan membuat pebisnis menjadi lebih mantap setiap kali mengambil keputusan.

4. Rencana Cadangan

Prinsip “lihat nanti” tidak berlaku saat memulai bisnis. Apalagi menjadi entrepreneur berarti 100% mengandalkan pemenuhan kebutuhan hidup dari bisnis tersebut. Untuk itu, selain menyiapkan dana darurat ada baiknya menyiapkan rencana cadangan jauh-jauh hari. Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kamu tetap aman!

Diolah dari berbagai sumber

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
Kunci Sukses Kedai Kopi

6 Kunci Sukses Kedai Kopi

Kini banyak orang yang tergiur dengan bisnis kedai kopi. Selain terlihat mudah, dengan modal sederhana, potensi pasarnya juga…
Read More