Gelato vs Soft Ice, Mana yang Lebih Cuan?

Gelato vs Soft Ice, Mana yang Lebih Cuan?
Gelato vs Soft Ice, Mana yang Lebih Cuan?

“Bisnis gelato atau soft ice, mana yang lebih menguntungkan?” Pertanyaan ini sering kali muncul di benak para calon pengusaha kuliner Toffin Indonesia yang tertarik untuk memulai usaha dengan salah satu dari dua pilihan ini. 

Tentunya, mereka ingin memilih bisnis yang dapat memberikan keuntungan maksimal. Jadi, antara gelato dan soft ice, mana yang memiliki potensi laba yang lebih tinggi? Mari kita telaah perbandingan keduanya.

Gelato vs Soft Ice, Berikut Perbedaannya

Saat ini, terdapat berbagai jenis dessert manis dan dingin yang dapat dinikmati kapan saja, seperti es krim. Namun, seringkali masyarakat menggunakan istilah “es krim” untuk merujuk pada berbagai hidangan beku dan dingin. 

Padahal, tidak semua dessert beku dapat disebut es krim. Beberapa di antaranya termasuk gelato, sorbet, dan soft ice cream, masing-masing dengan karakteristik dan metode pembuatan yang berbeda. Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat menikmati setiap jenis dessert dengan tepat. Meskipun tampak mirip, beberapa jenis dessert beku ini sebenarnya memiliki perbedaan signifikan yang membuatnya tidak bisa disebut dengan istilah es krim secara umum.

Beberapa kedai es krim modern kini menggunakan mesin kopi untuk menciptakan varian rasa unik, seperti gelato affogato atau soft ice cream dengan aroma espresso, menambah kompleksitas rasa pada dessert beku ini. Bahkan, beberapa kedai es krim terkemuka telah mengintegrasikan mesin kopi berkualitas tinggi ke dalam proses produksi mereka, memungkinkan pembuatan es krim dengan cita rasa kopi yang lebih otentik dan kaya. Berikut ini kita akan membahas lebih dalam mengenai perbedaan antara gelato khas Italia dan soft ice cream.

Perbedaan tersebut terletak pada beberapa faktor kunci, seperti komposisi bahan, cara pembuatan, dan tekstur, yang akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

Tekstur Perbedaan pertama yang paling menonjol yaitu mengenai tekstur antara keduanya. Ice cream khas Italia ini memiliki tekstur yang lebih padat namun tetap terasa lembut di mulut. Sementara itu, soft ice cream sesuai dengan namanya yaitu memiliki tekstur sangat soft atau lembut bahkan teksturnya lebih lembut daripada ice cream lainnya.

Kandungan Lemak Gelato atau es krim khas Italia dikenal sebagai dessert yang lebih sehat karena kandungan lemaknya lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan krim dan kuning telur yang lebih sedikit dalam proses pembuatannya, bahkan ada gelato yang sama sekali tidak menggunakan telur. Sebaliknya, soft ice cream seperti jenis es krim lainnya, mengandung lebih banyak krim dan telur, sehingga kadar lemaknya juga lebih tinggi. Perbedaan ini menjadikan gelato pilihan yang lebih ringan dibandingkan soft ice cream.

Kandungan Udara

Kandungan udara dalam kedua hidangan manis dan beku ini juga berbeda. Pada ice cream khas Italia, kandungan udaranya lebih sedikit sedangkan soft ice cream memiliki kandungan udara lebih tinggi. 

Kandungan udara inilah yang kemudian akan mempengaruhi hasil tekstur keduanya. Semakin banyak kandungan udara pada adonan maka teksturnya juga akan semakin lembut, begitu pula sebaliknya.

Kandungan Susu

Baik gelato maupun soft ice cream memiliki rasa dasar seperti susu, gula, dan krim karena bahan-bahan tersebut merupakan komponen utama pembuatannya. Namun, dalam pembuatan gelato khas Italia digunakan lebih banyak susu dibandingkan dengan soft ice cream. 

Inilah yang memberikan gelato cita rasa yang lebih milky dan lembut, menjadikannya favorit banyak orang. Perpaduan rasa susu yang lebih kaya inilah yang membedakan gelato dari soft ice cream secara keseluruhan.

Proses Pembuatan

Untuk proses pembuatan kedua hidangan ini tahap pertama yaitu dengan mencampur bahan-bahannya seperti susu, krim, gula, hingga kuning telur. Kemudian ditambahkan aneka perasa pada adonan. Setelah itu adonan ice cream Italia akan diaduk dengan kecepatan rendah sedangkan adonan soft ice cream dengan kecepatan tinggi sehingga hasilnya lebih lembut dan mengembang.

Itulah beberapa perbedaan antara ice cream Italia dengan soft ice cream yang cukup beragam, meskipun rasa gelato dan soft ice cream mungkin serupa. Perbedaannya mulai dari tekstur, kandungan udara, kandungan lemak, kandungan susu, hingga proses pembuatannya. 

Setelah membahas perbedaan ini tentunya terlihat jelas bahwa kedua hidangan beku ini memang berbeda meskipun memiliki tampilan sama. Jadi jangan hanya menyebutnya dengan nama ice cream saja.

Bisnis Ice Cream Khas Italia vs Soft Ice Cream Lebih Untung Mana?

Baik gelato maupun soft ice cream bisa menjadi bisnis kuliner yang cukup menjanjikan di Indonesia. Sebab di Indonesia yang beriklim tropis dan bercuaca panas ini sering membuat banyak orang baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa sekalipun merasa gerah dan ingin mengonsumsi makanan manis, segar, dan dingin seperti kedua desserts ini. Karena itulah peluang keuntungan dari bisnis kuliner ini menjadi lebih besar.

Meskipun sama-sama menguntungkan namun para pengusaha yang hanya ingin menjual salah satu dari kedua hidangan tersebut tentu masih bingung ingin memilih yang mana. Pengusaha tersebut pastinya juga akan lebih memilih bisnis mana yang sekiranya mampu mendatangkan lebih banyak keuntungan. 

Sehingga, pengusaha tersebut bisa mendapat laba yang maksimal. Lalu dari bisnis gelato dan soft ice cream lebih untung mana?

Melihat modal awal usahanya, bisnis ice cream khas Italia membutuhkan modal yang sangat banyak. Modal tersebut untuk membeli berbagai bahan dan peralatan pembuatannya yang harganya bahkan bisa mencapai ratusan juta. 

Sementara itu modal usaha untuk bisnis soft ice cream tentunya juga besar, namun biasanya jumlahnya tidak sebesar modal ice cream Italia. Karena itu berdasarkan jumlah modal, soft cream lebih unggul karena lebih kecil.

Target Pasar

Untuk target pasar keduanya sebenarnya juga sama yaitu bisa dari anak sekolah, remaja, hingga orang dewasa sekalipun. Sebab, rasa gelato unik dan rasa soft ice cream ini memang menjadi selera bagi banyak orang sehingga banyak juga yang tertarik untuk membelinya. 

Hal tersebut membuat peluang keuntungan dari keduanya bisnis ini tidak jauh berbeda karena sama-sama memiliki target konsumen yang sangat luas.

Tantangan

Kedua bisnis ini juga memiliki tantangan yang sama yaitu banyaknya pesaing bisnis yang menjual produk serupa serta pesaing yang menjual desserts dingin lainnya. Sekarang ice cream khas Italia dan soft ice cream memang sudah sangat populer di Indonesia.

Dengan demikian, banyak pengusaha yang menjalankannya. Penjual dessert lainnya pun sangat banyak seperti penjual sorbet, frozen yoghurt, custard beku, dan lainnya.

Gelato vs Soft Ice, Mana yang Lebih Cuan?
Gelato vs Soft Ice, Mana yang Lebih Cuan?

Menarik Perhatian

Gelato sendiri tampaknya lebih menarik daripada soft ice cream. Sebab dessert ini membawa nama Italia yang merupakan negara asalnya sehingga mampu menarik perhatian banyak orang untuk mencicipinya. 

Sementara itu, soft ice cream hanya terlihat seperti ice cream pada umumnya sehingga orang-orang sudah tidak terlalu penasaran dengannya. Hal tersebut bisa membuat ice cream khas Italia ini lebih unggul dalam menarik banyak pelanggan.

Melihat beberapa perbandingan tersebut, sebenarnya baik soft ice cream maupun ice cream Italia sama-sama bisa memberikan untung yang besar. Namun ice cream khas Italia rasanya mampu menarik pelanggan lebih banyak karena rasa gelato unik dan lezat. 

Jika kedai ice cream Italia di suatu daerah memang masih jarang maka pastinya bisnis kuliner ini bisa mendatangkan lebih banyak keuntungan daripada soft ice cream.

Bisnis soft ice cream sendiri sebenarnya juga bisa memberi untung yang sama besar. Sebab salah satu hal yang turut menentukan besar kecil keuntungan dari bisnis tersebut adalah sang pelaku usahanya sendiri. 

Jika sang pengusaha mampu mengelola bisnisnya dengan baik maka pastinya bisnis tersebut mampu mendatangkan lebih banyak keuntungan. Sebaliknya jika tidak bisa mengelola bisnis dengan baik maka akan memberi kerugian.

Dengan peluang keuntungan yang sama-sama menjanjikan, jika ingin memulai bisnis gelato atau soft ice cream, penting untuk mempertimbangkan modal dan kondisi lingkungan sekitar. Jika memiliki modal besar, Anda bisa memilih untuk menjalankan bisnis gelato atau soft ice cream, tergantung preferensi. 

Namun, jika di sekitar lokasi sudah ada penjual gelato, Anda bisa memilih bisnis soft ice cream, atau sebaliknya, untuk mengurangi persaingan dan meningkatkan daya tarik pasar. Evaluasi pasar dan modal adalah kunci kesuksesan.

Perhitungan untuk Membuka Kedai Gelato

Jika tertarik untuk membuka kedai dessert ini, ada banyak sekali hal yang harus dipersiapkan dan diperhitungkan. Pengusaha pun harus menyiapkan uang dalam jumlah cukup besar sebagai modal untuk membuka kedai ini. Modal tersebut penting untuk mendapatkan alat pembuatannya, bahan-bahannya, hingga menyiapkan kedai untuk berjualan yang pastinya membutuhkan banyak biaya.

Alat Pembuatan dan Penyimpanannya

Untuk menjalankan bisnis satu ini penting untuk memiliki mesin pembuat, freezer, alat-alat pendukung, hingga etalase untuk menyimpan produk yang sudah jadi. Mesin pembuatan untuk skala bisnis kedai harganya bisa mulai dari Rp 80 juta hingga ratusan juta bahkan mencapai Rp500 juta lebih. Semakin mahal harganya biasanya semakin canggih mesin sehingga mampu menghasilkan rasa gelato dan teksturnya yang berkualitas.

Kemudian untuk freezer setidaknya siapkan minimal Rp30 juta untuk mendapatkan blast freezer berukuran kecil. Jika butuh yang ukurannya lebih besar maka siapkan uang lebih banyak seperti Rp50 juta bahkan hingga Rp100 juta lebih. Selanjutnya untuk membeli etalase atau showcase maka membutuhkan sekitar Rp100 juta untuk delapan rasa dan Rp200 juta untuk 24 varian rasa sehingga ukurannya juga menjadi jauh lebih besar.

Pengusaha bukan hanya harus menyiapkan mesin pembuat gelato, freezer, dan showcase namun juga harus menyiapkan alat-alat pendukung. Contoh alat pendukung tersebut seperti wadah untuk menyimpan berbagai bahan baku, wadah untuk mencampur bahan baku, sendok, spatula, alat pengukur, sendok scoop, cup, dan sendok mini untuk makan. Berbagai peralatan tersebut bisa membutuhkan dana Rp2 juta bahkan Rp5 jutaan.

Bahan Baku

Untuk membuat ice cream khas Italia ini membutuhkan bahan baku mulai dari susu, krim, gula, pasta aneka rasa, bahan lain untuk meningkatkan tekstur, hingga berbagai macam topping. Biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku tersebut dalam sekali produksi bisa Rp5 juta bahkan lebih. Biayanya tersebut juga tergantung seberapa banyak rasa gelato unik yang ingin dibuat serta brand atau merek bahan baku apa yang ingin dibeli.

Semakin banyak target produksinya maka akan memerlukan lebih banyak bahan baku sehingga biayanya pun semakin banyak. Kemudian jika memilih bahan baku dari merek ternama yang sudah jelas kualitasnya maka juga akan membutuhkan biaya yang jauh lebih banyak. Sebab biasanya merek yang sudah ternama memiliki harga jual yang lumayan tinggi namun menawarkan kualitas tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas pula.

Sebagai contoh, bahan baku pasta sebagai perasa terjual dengan harga belasan ribu hingga ratusan ribu Rupiah. Pasta ini pun terdiri atas berbagai rasa seperti coklat, vanilla, hingga buah-buahan. Ada pula perisa rasa gelato unik seperti rasa rujak, teh tarik, jagung, olive oil, ginger, lime, cardamom, cinnamon, peppercorn black, juniper, dan rasa unik lainnya yang membuat ice cream khas Italia ini semakin menarik di mata para penggemarnya.

Menyiapkan Kedai

Dalam menyiapkan kedai untuk berjualan juga membutuhkan modal yang cukup banyak. Modal tersebut untuk mendesain kedai, membeli hiasan ruangan, membeli meja kursi kasir, hingga membeli meja kursi pelanggan. Untuk mendesain kedai dan memasang berbagai hiasan mungkin bisa memakan sekitar Rp1-3 jutaan. Kemudian untuk meja dan kursi kasir setidaknya membutuhkan biaya sekitar Rp1-2 jutaan.

Meja dan kursi kedai gelato tentunya juga menjadi hal yang sangat penting dan harus tersedia di kedai. Untuk membelinya maka bisa memakan biaya hingga Rp 10 jutaan. Biaya tersebut sebenarnya juga tergantung dengan jumlah meja dan kursi, bahan pembuatan, desain, hingga kualitasnya. Semakin bagus dan berkualitas bahan maupun desain dari meja dan kursi kedai maka pastinya akan semakin mahal pula harga belinya.

Melihat perhitungan di atas, bagi yang ingin mendirikan kedai ini maka harus menyiapkan modal setidaknya Rp500 juta bahkan hingga miliaran rupiah jika ingin menggunakan alat serta bahan yang benar-benar berkualitas dan bernilai tinggi. Meskipun membutuhkan modal awal yang sangat besar namun bisnis gelato ini bisa memberikan keuntungan yang banyak pula. Sehingga dalam beberapa bulan saja modal bisa saja sudah tertutupi dengan keuntungan.

Untuk mendapat modal yang sangat besar itu sendiri ada banyak cara yang bisa diambil oleh calon pengusaha. Contohnya yaitu dengan cara menabung terlebih dahulu hingga uangnya mencukupi, kemudian mencari investor yang mau bekerja sama, mengambil pinjaman pada bank, atau meminta pinjaman dari keluarga maupun teman. Setelah modal dirasa cukup maka barulah bisa memulai membangun bisnis kuliner satu ini.

Gelato vs Soft Ice, Mana yang Lebih Cuan?
Gelato vs Soft Ice, Mana yang Lebih Cuan?

HPP Satu Cup dan Perhitungan Harganya

Dalam menjalankan bisnis kuliner satu ini, pengusaha juga harus mengetahui HPP untuk satu cup agar bisa menentukan keuntungan dengan tepat. HPP sendiri merupakan singkatan dari Harga Pokok Penjualan yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan mengetahui HPP per cup rasa gelato unik maka pengusaha bisa menentukan harga jualnya yang paling tepat agar tidak menimbulkan kerugian.

Untuk mengetahui HPP yaitu dengan cara membagikan jumlah biaya produksi dengan total produk yang dihasilkan. Misalnya, bisnis bisa memproduksi 2400 cup gelato dalam satu bulan. Biaya total produksinya yaitu Rp 30 juta yang terdiri atas bahan baku, biaya listrik, biaya karyawan, dan lain-lain. Dari data tersebut maka HPP per cup diperoleh dengan membagi total biaya produksi dan total porsi yaitu Rp12.500.

Dari perhitungan HPP per cup rasa gelato unik diketahui bahwa HPP nya yaitu Rp12.500 sehingga pengusaha tidak boleh menjual per cup dengan harga di bawah HPP tersebut. Sebab jika menjual per cup kurang dari Rp12.500 maka bisnis akan mengalami kerugian karena pendapatan lebih kecil daripada pengeluaran. Pengusaha harus bisa mengambil keuntungan beberapa persen dari HPP untuk menjaga bisnis bisa tetap berjalan.

Menentukan Harga Jual Produk Berdasarkan HPP Agar Untung

Pengusaha bisa menentukan keuntungan seperti 20%, 30%, 40% maupun lebih dari HPP. Contohnya jika  mengambil keuntungan 20% maka perhitungannya yaitu menambahkan HPP per cup rasa gelato unik dengan hasil kali HPP dengan margin keuntungan. Jadi, rumusnya yaitu Rp12.500 per cup + (Rp12.500 per cup x 20% (margin keuntungan)). Hasilnya adalah Rp15.000, sehingga pengusaha bisa menjualnya dengan harga tersebut.

Kemudian jika ingin mengambil keuntungan sebesar 30% dari HPP maka perhitungannya pun sama dengan sebelumnya yaitu Rp12.500 per cup + (Rp12.500 per cup x 30% (margin keuntungan)) sehingga harganya yaitu Rp16.250 yang bisa dibulatkan menjadi Rp16.000 atau Rp16.500. Jika mengambil keuntungan 40% maka Rp12.500 per cup + (Rp12.500 per cup x 40% (margin keuntungan)) hasilnya adalah Rp 17.500.

Jika mengambil untuk 20% dengan menjual gelato Rp15.000 per cup maka keuntungannya dalam sebulan yaitu Rp6.000.000. Lalu jika mengambil keuntungan 30% dengan menjual seharga Rp16.000 maka keuntungannya Rp8.400.000 atau Rp9.600.000 jika menjualnya seharga Rp16.500. Kemudian jika mengambil untung hingga 40% dengan harga jual Rp17.500 maka keuntungan yang bisa didapatkan yaitu Rp12.000.000 per bulan.

Dengan menjual per cup ice cream Italia seharga Rp15.000/Rp16.000/Rp 17.500 alih-alih Rp12.500 maka bisnis akan mendapatkan keuntungan yang cukup banyak. Harga jual tersebut tentunya juga terbilang cukup terjangkau sehingga semua orang mampu membelinya. Mereka pun tidak akan ragu mengeluarkan uang untuk mencicipi rasa gelato unik yang lezat ini sehingga pengusaha tidak perlu khawatir produk menjadi kurang laku.

Hal yang Patut Diperhatikan Saat Menentukan Harga Penjualan Produk

Meskipun pengusaha bebas mengambil keuntungan yang maksimal dari penjualan produk ice cream gelato ini, namun pengusaha tidak boleh sembarangan dalam menentukan keuntungan tersebut. Pengusaha tidak bisa langsung mengambil keuntungan yang paling besar begitu saja, dengan tujuan agar laba bisa menutupi modal. Hal tersebut karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menentukan harga jual produk.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan keuntungan dan harga jual produk selain memperhatikan HPP:

Memertimbangkan Harga Kompetitor

Jika di sekitar tempat usaha terdapat kedai gelato lainnya yang mana kedai tersebut menjadi kompetitor, maka dalam menentukan keuntungan dan harga jual produk bisa melihat harga jual dari kompetitor tersebut. Biasanya orang-orang lebih memilih produk yang harganya lebih terjangkau. Karena itu pengusaha bisa menetapkan untung dan harga jual dengan nominal sedikit lebih kecil maupun sama untuk memperkuat persaingan.

Namun saat menentukan harganya jangan menentukan harga yang terlalu rendah. Sebab, bisa saja konsumen justru berpikir bahwa produk yang dijual memiliki kualitas jauh lebih rendah daripada produk milik kedai pesaing. Hal itu bisa membuat orang-orang justru ragu untuk membeli produk yang harganya sangat terjangkau. Harga yang terlalu murah pun bisa saja tidak memberikan keuntungan namun kerugian.

Selain tidak boleh menetapkan harga jual terlalu rendah, tidak boleh juga menetapkan keuntungan dan harga terlalu tinggi. Apalagi jika bisnis gelato tersebut memang brand baru yang belum pernah ada sebelumnya dan namanya belum terlalu populer. Harga yang tinggi memang terlihat menawarkan kualitas namun juga bisa membuat konsumen kurang tertarik dan memilih kedain lain yang menawarkan harga lebih terjangkau.

Target Pasar

Target pasar juga menjadi faktor yang penting diperhatikan dalam menentukan harga jual produk. Misal jika pengusaha menargetkan kalangan anak-anak sekolah seperti SD, SMP, maupun SMA karena lokasi kedai memang di sekitar sekolah maka dalam menentukan harganya tidak boleh terlalu tinggi. Sebab anak-anak sekolah tentunya tidak memiliki terlalu banyak uang sehingga cenderung memilih produk yang lebih terjangkau.

Kemudian jika pengusaha menargetkan orang dewasa yang sudah bekerja maupun mereka yang suka nongkrong di tempat-tempat bagus maka bisa memasang harga yang lebih tinggi untuk mendapat lebih banyak keuntungan. Harga tinggi tersebut mampu menarik perhatian target pasar karena bisa memberikan gambaran kualitas produk yang terbaik. Dengan begitu maka tentunya mereka akan lebih tertarik untuk membeli produk.

Bisnis gelato dan soft ice cream menjadi usaha yang menjanjikan banyak keuntungan. Namun untuk menjalankan bisnis ice cream khas Italia ini memerlukan modal yang cukup besar. Meskipun begitu nantinya pengusaha juga bisa mendapatkan banyak keuntungan apalagi jika benar-benar berhasil mengelola bisnis tersebut dan mampu menetapkan harga yang paling tepat berdasarkan HPP.


F.A.Q

1. Antara Gelato vs Soft Ice, Mana yang Lebih Cuan?

Gelato. Gelato memiliki beberapa keunggulan yang bisa membuatnya lebih menguntungkan, seperti, daya tarik, keunikan, persepsi kualitas, dan potensi pasar.

2. Apa perbedaan gelato dan soft ice cream?

Gelato memiliki rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih padat, sedangkan soft ice cream memiliki rasa yang lebih ringan dan tekstur yang lebih lembut.

    3. Apa saja faktor yang harus dipertimbangkan saat menentukan harga jual gelato?

    • Lokasi kedai
    • Harga Pokok Penjualan (HPP)
    • Margin keuntungan yang diinginkan (misalnya 20%, 30%, atau 40% dari HPP)
    • Harga kompetitor di sekitar lokasi usaha
    • Target pasar
    • Kualitas produk yang ditawarkan
    Total
    0
    Shares
    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Related Posts